Al-Multazam Peduli

AM Peduli (14 Mei 2022) Sudah menjadi harapan bersama, khususnya kaum muslimin untuk mendapatkan ampunan di hari yang Fitri (‘Idul Fitri) pasca berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Kebahagiaan tersebut tidak terbendung di wajah-wajah mereka yang mendambakan keridhaan Allah Swt.

Masih di momen fitri tersebut, Yayasan Pendidikan Islam Al-Multazam Husnul Khotimah mengadakan Halal Bi Halal di Masjid Agung Ponpes Terpadu Al-Multazam 2, Desa Linggajati, Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan, pada Jum’at, 13 Mei 2022, mengusung tema “Jaga Spirit Ramadhan, Tingkatkan Etos Kerja dan Eratkan Persaudaraan.”

Dalam agenda akbar tersebut, berhasil mengumpulkan Para Asatidz Al-Multazam lebih dari 350 orang dan telah siap untuk memulai aktifitas mereka, khususnya proses belajar mengajar.

Inti dari pertemuan tersebut adalah Taujihat yang disampaikan oleh KH. Abdul Rosyid, Lc., M.Ag., selaku Pimpinan Pondok Al-Multazam 2 yang banyak memberikan pesan positif, diantaranya untuk tetap menjaga Ibadah meski telah keluar dari bulan Ramadhan. “Kun Rabbaniyyan walaa takun Ramadhaniyyan” tuturnya

sumber : http://stiq-almultazam.ac.id/wp-content/uploads/2022/05/DSC_2061-1024×683.jpg

Maskud dari ucapan beliau, agar kita menjadi Hamba Allah yang shalih dan tidak menjadi Hamba Ramadhan, seperti kebanyakan orang. Mereka bersemangat beribadah di bulan ramadhan akan tetapi pasca ramadhan mereka tidak mengerjakan ibadah tersebut.

Sebagai seorang Hamba Allah, tentu kita diwajibkan terus beribadah kapanpun, tidak hanya terikat di bulan ramadhan saja, akan tetapi sepanjang hayat sampai ajal menjemput, itulah hakikat Hamba Allah.

Oleh karena itu, beliau mengingatkan kita semua untuk tidak menjadi seperti seorang wanita yang memintal benang sehingga menjadi rajutan yang indah, namun ketika selesai, wanita tersebut mengurai kembali pintalannya dan menjadi rusak.

Kita harus terus meneruskan Ibadah yang telah kita biasakan di bulan ramadhan, jangan sampai ketika ramadhan telah usai, ibadah kita pun selesai.

Dalam pertemuan tersebut, beliau juga mengingatkan untuk menjaga keikhlasan, jangan sampai ada rasa bangga dalam hati yang bisa merusak pahala puasa, dan terus mendawamkan keistiqomahan terhadap suatu amal kebaikan meskipun sedikit, karena yang paling dicintai Allah Swt adalah amal shalih yang terus menerus dilakukan meskipun sedikit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *